Jadilah orang pertama yang menerima update artikel terbaru dari kami!!!

Uraian Lengkap Isim Alam beserta Pembagiannya

Daftar Isi

Uraian Lengkap Isim Alam beserta Pembagiannya

Sebagaimana yang telah penulis jelaskan sebelumnya bahwa setiap kata yang berbentuk isim tidak terlepas dari pada yang namanya nakirah dan ma’rifah. Salah satu dari bagian ma’rifah adalah isim alam.

Untuk mengetahui pembahasan lengkap tentang nakirah dan ma’rifah, silahkan baca di sini Mengenal Nakirah dan Ma'rifah

Lalu bagaimana pengertian isim alam? Dan berapakah pembagiannya? Perhatikan penjelasan berikut ini.

Pengertian Isim Alam

Dalam kitab al-Fiyah, isim alam didefinisikan dengan:

اسم يعيّن المسمّى مطلقا     علمه كجعفر و خرنقا

وشذقم وهيلة وواشق        وقرن و عدن و لاحق

Artinya: “Isim alam adalah kata yang menentukan musamma (sesuatu yang diberi nama) secara mutlaq (tanpa qarinah), seperti kata جَعْفَر (nama laki-laki), خِرْنِق (nama perempuan), شَذْقَم (nama unta), هَيْلَة (nama kambing), وَاشِق (nama anjing), قَرَن (nama kabilah), عَدَن (nama negara) dan لَاحِق (nama kuda).”

Dari definisi ini dapat kita pahami bahwa isim alam adalah nama bagi sesuatu yang tertentu tanpa membutuhkan qarinah, baik itu manusia, kelompok, binatang ataupun negri. Sehingga apabila diucapkan, langsung tertuju pada sesuatu yang dimaksud.

Pembagian Isim Alam

Isim alam terbagi kepada berbagai macam pembagian dengan beberapa tinjauan. 

Jika ditinjau kepada diri isim alam itu sendiri, ia terbagi 3, yaitu:

1.   Nama

2.   Kuniyah (panggilan)

3.   Laqab (gelar)

Nama yang dimaksudkan di sini adalah seperti kata زَيْدٌ bagi seseorang yang bernama Zaid.

Kuniyah adalah isim alam yang didahului dengan kata أَبٌ atau أُمٌّ seperti kalimat أَبُو عَبْدِاللّه

Sedangkan laqab adalah kata yang mengandung pujian atau celaan.

Seperti contoh زَيْنَ الْعَابِدِيْن (perhiasan para ahli ibadah) dan أَنْفُ النَّاقَة (hidung unta).

Pemberitahuan

·    Apabila nama dan laqab berkumpul, wajib mendahului nama menurut pendapat paling shahih.

Seperti kalimat جَاءَ زَيْدٌ زَيْنُ الْعَابِدِيْن (telah datang Zaid Zain al-Abidin).

·    Laqab mengikuti nama dalam persoalan i’rab kecuali apabila keduanya berbentuk mufrad. Namun menurut ulama bashrah nama wajib diidhafahkan kepada laqab.

·    Boleh mendahulukan apa saja antara kunyah dan nama, begitu juga antara kunyah dan laqab.

Jika ditinjau dari individual atau tidak, isim alam terbagi 2, yaitu:

1.   Syakhsi

2.   Jinsi

Syakhsi adalah kata yang dipakai untuk nama sesuatu tertentu yang tidak mancakupi yang lain.

Contohnya seperti kata زَيْدٌفَاطِمَةٌمَكَّةٌ

Sedangkan Jinsi adalah kata yang dipakai untuk nama dari beberapa jenis (tidak ditujukan secara khusus kepada sesuatu tertentu).

Contohnya seperti kata أُسَامَةٌ (harimau)

Dari uraian ini, dapat kita pahami bahwa alam jinsi sama seperti nakirah pada ma’na karena ia mencakup kepada seluruh jenis.

Namun ia diberlakukan seperti isim alam pada lafaz karena sama dalam pemakaiannya.

Untuk mengetahui penjelasan lebih dalam tentang perbedaan ini, silahkan dibuka kitab al-Fiyah beserta syarahannya, yang insyaallah akan penulis jelaskan pada tulisan selanjutnya.

Jika ditinjau dari jumlah kata, isim alam terbagi 2, yaitu:

1.   Mufrad

2.   Murakkab

Mufrad adalah isim alam yang hanya terdiri dari satu kata.

Contohnya seperti زَيْدٌفَاطِمَةٌ

Sedangkan murakkab adalah lawan dari mufrad, yaitu isim alam yang tersusun dari beberapa kata.

Contohnya seperti عَبْدُ اللّه

Alam murakkab terbagi 3, yaitu:

1.   Idhafi

2.   Mazji

3.   Isnadi

Murakkab idhafi adalah isim alam yang tersusun dari mudhaf dan mudhaf ilaih.

Contohnya seperti عَبْدُ اللّهعَبْدُ الرَّحْمن

Murakkab mazji adalah isim alam yang terdiri dari susunan campuran, yang mana kata yang kedua bertempat pada posisi ta muannas yang mewajibkan berbaris fatah huruf akhir pada kata yang pertama.

Contohnya seperti بَعْلَبَكَّحَضْرَمَوْتَ

Murakkab isnadi adalah isim alam yang berbentuk jumlah ismiyah (mubtada dan khabar) atau jumlah fi’liyah (fi’il dan fa’il).

Contohnya seperti مُحَمَّدٌ مُنِيْرٌبَرِقَ نَحْرُهُ

Jika ditinjau dari terbentuknya (diambil dari kata lain atau tidak), isim alam terbagi 2, yaitu:

1.   Murtajal

2.   Manqul

Murtajal adalah kata yang belum digunakan pada sesuatu yang lain dan ini jarang terjadi.

Contohnya seperti سُعَاد

Manqul adalah kata yang telah digunakan pada sesuatu yang lain, kemudian dipakai sebagai isim alam.

Contohnya seperti حَسَنٌ - مَحَمَّدٌ

 

 

Sumber:

Kawakib al-Durriyah

Al-Fiyah

Posting Komentar