Uraian Lengkap Isim Alam beserta Pembagiannya
Uraian Lengkap Isim Alam beserta Pembagiannya
Sebagaimana yang telah penulis jelaskan
sebelumnya bahwa setiap kata yang berbentuk isim tidak terlepas dari pada yang
namanya nakirah dan ma’rifah. Salah satu dari bagian ma’rifah adalah isim alam.
Untuk mengetahui pembahasan lengkap tentang
nakirah dan ma’rifah, silahkan baca di sini Mengenal Nakirah dan Ma'rifah
Lalu bagaimana pengertian isim alam? Dan
berapakah pembagiannya? Perhatikan penjelasan berikut ini.
Pengertian Isim Alam
Dalam kitab al-Fiyah, isim alam didefinisikan
dengan:
اسم يعيّن المسمّى مطلقا علمه كجعفر و خرنقا
وشذقم وهيلة وواشق وقرن و عدن و لاحق
Artinya: “Isim alam adalah kata yang
menentukan musamma (sesuatu yang diberi nama) secara mutlaq (tanpa qarinah),
seperti kata جَعْفَر
(nama laki-laki), خِرْنِق
(nama perempuan), شَذْقَم
(nama unta), هَيْلَة
(nama kambing), وَاشِق
(nama anjing), قَرَن
(nama kabilah), عَدَن (nama
negara) dan لَاحِق
(nama kuda).”
Dari definisi ini dapat kita pahami bahwa isim
alam adalah nama bagi sesuatu yang tertentu tanpa membutuhkan qarinah,
baik itu manusia, kelompok, binatang ataupun negri. Sehingga apabila diucapkan,
langsung tertuju pada sesuatu yang dimaksud.
Pembagian Isim Alam
Isim alam terbagi kepada berbagai macam
pembagian dengan beberapa tinjauan.
Jika ditinjau kepada diri isim alam itu sendiri, ia terbagi 3, yaitu:
1. Nama
2. Kuniyah
(panggilan)
3. Laqab (gelar)
Nama yang dimaksudkan di sini adalah seperti
kata زَيْدٌ bagi seseorang yang bernama Zaid.
Kuniyah adalah isim alam yang didahului dengan
kata أَبٌ atau أُمٌّ seperti kalimat أَبُو عَبْدِاللّه
Sedangkan laqab adalah kata yang mengandung
pujian atau celaan.
Seperti contoh زَيْنَ الْعَابِدِيْن (perhiasan para ahli ibadah) dan أَنْفُ النَّاقَة (hidung unta).
Pemberitahuan
· Apabila nama dan laqab berkumpul, wajib
mendahului nama menurut pendapat paling shahih.
Seperti kalimat
جَاءَ زَيْدٌ
زَيْنُ الْعَابِدِيْن (telah datang Zaid Zain al-Abidin).
· Laqab mengikuti nama dalam persoalan i’rab
kecuali apabila keduanya berbentuk mufrad. Namun menurut ulama bashrah nama
wajib diidhafahkan kepada laqab.
· Boleh mendahulukan apa saja antara kunyah dan
nama, begitu juga antara kunyah dan laqab.
Jika ditinjau dari individual atau tidak, isim alam terbagi 2, yaitu:
1. Syakhsi
2. Jinsi
Syakhsi adalah kata yang dipakai untuk nama sesuatu
tertentu yang tidak mancakupi yang lain.
Contohnya seperti kata زَيْدٌ – فَاطِمَةٌ – مَكَّةٌ
Sedangkan Jinsi adalah kata yang dipakai untuk
nama dari beberapa jenis (tidak ditujukan secara khusus kepada sesuatu
tertentu).
Contohnya seperti kata أُسَامَةٌ (harimau)
Dari uraian ini, dapat kita pahami bahwa alam jinsi
sama seperti nakirah pada ma’na karena ia mencakup kepada seluruh jenis.
Namun ia diberlakukan seperti isim alam pada
lafaz karena sama dalam pemakaiannya.
Untuk mengetahui penjelasan lebih dalam
tentang perbedaan ini, silahkan dibuka kitab al-Fiyah beserta syarahannya, yang
insyaallah akan penulis jelaskan pada tulisan selanjutnya.
Jika ditinjau dari jumlah kata, isim alam terbagi 2, yaitu:
1. Mufrad
2. Murakkab
Mufrad adalah isim alam yang hanya terdiri
dari satu kata.
Contohnya seperti زَيْدٌ – فَاطِمَةٌ
Sedangkan murakkab adalah lawan dari mufrad,
yaitu isim alam yang tersusun dari beberapa kata.
Contohnya seperti عَبْدُ اللّه
Alam murakkab terbagi 3, yaitu:
1. Idhafi
2. Mazji
3. Isnadi
Murakkab idhafi adalah isim alam yang tersusun
dari mudhaf dan mudhaf ilaih.
Contohnya seperti عَبْدُ اللّه – عَبْدُ الرَّحْمن
Murakkab mazji adalah isim alam yang terdiri
dari susunan campuran, yang mana kata yang kedua bertempat pada posisi ta
muannas yang mewajibkan berbaris fatah huruf akhir pada kata yang pertama.
Contohnya seperti بَعْلَبَكَّ – حَضْرَمَوْتَ
Murakkab isnadi adalah isim alam yang
berbentuk jumlah ismiyah (mubtada dan khabar) atau jumlah fi’liyah (fi’il dan fa’il).
Contohnya seperti مُحَمَّدٌ مُنِيْرٌ – بَرِقَ نَحْرُهُ
Jika ditinjau dari terbentuknya (diambil dari kata lain atau tidak), isim alam terbagi 2, yaitu:
1. Murtajal
2. Manqul
Murtajal adalah kata yang belum digunakan pada sesuatu
yang lain dan ini jarang terjadi.
Contohnya seperti سُعَاد
Manqul adalah kata yang telah digunakan pada sesuatu
yang lain, kemudian dipakai sebagai isim alam.
Contohnya seperti حَسَنٌ - مَحَمَّدٌ
Sumber:
Kawakib al-Durriyah
Al-Fiyah
Posting Komentar