Jadilah orang pertama yang menerima update artikel terbaru dari kami!!!

Hukum-Hukum I’rab dalam Ilmu Nahwu

Daftar Isi

Hukum-Hukum I’rab dalam Ilmu Nahwu

Sebagaimana yang telah penulis jelaskan sebelumnya bahwa dalam kosa kata bahasa arab terdapat dua bentuk, yaitu mu’rab dan bina.

Kali ini, penulis akan menjelaskan tentang kata yang digolongkan kepada mu’rab serta hukum-hukumnya.

Pembagian Mu’rab

Mu’rab terbagi dua:

1. Mu’rab dengan harakat (baris)

2. Mu’rab dengan huruf

Dari pembagian ini, dapat kita pahami bahwa perubahan yang terbagi pada kata yang mu'rab, adakala pada baris dan adakala pada hurufnya.

Berikut penjelasannya.

Mu’rab dengan Harakat (Baris)

Kata yang terjadi perubahan pada baris terdapat pada 4 bentuk kata:

1. Isim Mufrad

2. Jamak Taksir

3. Jamak Muannas Salim

4. Fi’il Mudhari’ yang tidak bersambung akhirnya dengan sesuatu apapun.

Lalu bagaimanakah bentuk perubahan kata di atas? Perhatikan penjelasan di bawah ini:

Secara keseluruhan, setiap bentuk kata di atas hukumnya adalah dirafa'kan dengan dhammah, dinashabkan dengan fatah, dikhafadkan dengan kasrah dan di jazamkan dengan sukun.

Mari kita lihat hukum i’rab dari bentuk kata di atas.

Isim Mufrad

Hukum isim mufrad adalah dirafa'kan dengan dhammah, dinashabkan dengan fatah dan dikhafadkan dengan kasrah.

Jamak Taksir

Hukum jamak taksir adalah dirafa'kan dengan dhammah, dinashabkan dengan fatah dan dikhafadkan dengan kasrah.

Jamak Muanas Salim

Hukum jamak muannas salim adalah dirafa’kan dengan dhammah, dinashabkan dan dikhafadkan dengan kasrah.

Fiil Mudhari’ yang Tidak Bersambung dengan Sesuatu Apapun

Hukum fi'il mudhari’ yang tidak bersambung dengan sesuatu apa pun adalah dirafa’kan dengan tetap nun, dinashabkan dan dijazamkan dengan buang nun.

Dari uraian ini, dapat kita pahami bahwa ada beberapa bentuk kata yang tidak sesuai dengan ketentuan hukum di atas. Hal ini juga dijelaskan di dalam kitab matan jurumiyah.

Apa saja bentuk kata tersebut? Berikut penjelasannya:

Bentuk kata yang keluar dari ketentuan hukum terdapat tiga bentuk, yaitu:

1. Jamak Muannas Salim (dinashabkan dengan kasrah)

2. Isim yang tidak bertanwin (dikhafadkan dengan fatah)

3. Fi’il mudhari’ yang mu’tal akhir (dijazamkan dengan buang huruf akhir)

Mu'rab dengan Huruf

Kata yang terjadi perubahan pada huruf terdapat pada 4 bentuk kata:

1. Isim Tatsniyah

2. Jamak Mudzakkar Salim

3. Isim yang enam

4. Fi’il yang lima

Lalu bagaimanakah bentuk perubahan kata di atas? Mari kita lihat hukum i’rab dari bentuk kata di atas.

Isim Tatsniyah

Hukum isim tatsniyah adalah dirafa'kan dengan alif, dinashabkan dan dikhafadkan dengan ya.

Jamak Mudzakkar Salim

Hukum jamak mudzakkar salim adalah dirafa'kan dengan waw, dinashabkan dan dikhafadkan dengan ya.

Isim yang Enam

Hukum isim yang enam adalah dirafa'kan dengan waw, dinashabkan dengan alif dan dikhafadkan dengan ya.

Fi’il yang Lima

Hukum fi’il yang lima adalah dirafa'kan dengan nun, dinashabkan dan dijazamkan dengan buang nun.

 

Wallahu A’lam bi al-Shawab...

Semoga bermanfaat...

 

Sumber: Mutammimah


Posting Komentar