Mengenal beberapa Maf'ul dalam Ilmu Nahwu
![]() |
Mengenal beberapa Maf'ul dalam Ilmu Nahwu |
Dalam mempelajari kitab turast (kuning), kita sering mendengar beberapa istilah maf'ul, baik itu maf'ul bih, maf'ul fih, maf’ul mutlaq dan lain-lain. Keberagaman maf’ul tersebut pasti memiliki makna tersendiri.
Hal ini tentu bisa membuat kita keliru dalam memahami maksud dari masing-masing maful bila kita tidak mengerti apa substanti (makna) yang terkandung di dalamnya.
Nah, pada kesempatan
ini penulis akan menjelaskan secara detail substansi dari tiap-tiap maful,
sehingga dengan memahaminya kita bisa terlepas dari kerancuan dalam mengartikannya.
Bentuk-Bentuk Maful
Dalam ilmu
nahwu terdapat beberapa istilah maful, di antaranya:
1. Maful bih
2. Maful mutlaq
3. Maful fih
4. Maful li ajlih
5.
Maful maah
Maful Bih
Maful bih
adalah isim yang menjadi sasaran perbuatan.
Contohnya
seperti kalimat
نَصَرَ زَيْدٌ عَمْرًا
“si Zaid
menolong si Umar”
Yang berposisi sebagai
maful bih, yang mana ia adalah orang yang menerima perbuatan (menolong) si Zaid
Maful Mutlaq
Maful mutlaq
adalah masdar yang fadhlah (pelengkap) untuk mentaukidkan (mengukuhkan) makna amil,
menjelaskan macam amil dan menjelaskan bilangan amil.
Contohnya
seperti kalimat
ضَرَبْتُ زَيْدًا ضَرْبًا
“Aku sungguh
telah memukul si Zaid.”
ضَرَبْتُ زَيْدًا ضَرْبَ الْأَمِيْرِ
“Aku telah
memukul si Zaid seperti pukulan raja.”
ضَرَبْتُ زَيْدًا ضَرْبَتَيْنِ
“Aku telah
memukul si Zaid sebanyak dua kali pukulan.”
Dari uraian ini
dapat kita pahami bahwa perbedaan maful bih dengan maful mutlaq adalah:
· Maful bih merupakan objek perbuatan
· Maful mutlaq harus berbentuk masdar
· Maful mutlaq mempunyai tujuan
tersendiri, yaitu mengukuhkan amil, menjelaskan macam dan bilangan amil.
Maful Fih
Maful fih
adalah isim yang menunjukkan makna tempat dan masa atau yang sering disebutkan
dengan zharaf zaman dan zharaf makan.
Contohnya
seperti kalimat
قَامَ زَيْدٌ عِنْدَكَ
“si Zaid
berdiri disisi engkau.”
اعْتَكَفْتُ أُسْبُوْعًا
“Aku beri’tikaf
selama satu minggu.”
Dari uraian ini
dapat kita pahami bahwa perbedaan maful fih dengan maful sebelumnya adalah dari
sisi menunjukkan makna tempat dan masa.
Maful Min Ajlih
Maful min ajlih
adalah isim yang disebutkan untuk menjelaskan sebab terjadinya perbuatan. Ia
juga dinamakan dengan maful li ajlih dan maful lah.
Contohnya
seperti kalimat
قَامَ زَيْدٌ إِجْلًالًا لِعُمَرٍو
“si Zaid
berdiri karena memuliakan si Umar.”
Dari uraian ini
dapat kita pahami bahwa perbedaan maful min ajlih dengan maful sebelumnya
adalah dari sisi menjelaskan sebab terjadinya perbuatan.
Maful Maah
Maful maah
adalah isim yang disebutkan setelah waw dengan makna ma’a untuk menjelaskan zat
yang menyertai perbuatan.
Contohnya
seperti kalimat
جَاءَ الْأَمِيْرُ وَالْجَيْشَ
“Raja telah
datang beserta tentara.”
Dari uraian ini dapat kita pahami bahwa perbedaan maful ma’ah dengan maful sebelumnya adalah dari sisi menjelaskan zat yang menyertai perbuatan.
Posting Komentar