Jadilah orang pertama yang menerima update artikel terbaru dari kami!!!

Penjelasan Shalat Sunat: Rawatib Witir Dhuha (Fiqh Shalat)

Daftar Isi

Penjelasan Shalat Sunat: Rawatib Witir Dhuha

Shalat Sunah adalah shalat yang dilakukan selain daripada shalat fardhu. Sunah merupakan suatu ibadah yang diberi pahala bila dikerjakan dan tidak berdosa bila ditinggalkan.

Di sini penulis akan menjelaskan tentang bentuk shalat sunah dan hal yang berkaitan dengannya.

Pembagian Shalat Sunah

Shalat sunah selain daripada shalat fardhu terbagi 2, yaitu:

1. Tidak disunahkan berjamaah

2. Disunahkan berjamaah

Tidak Disunahkan Berjamaah

Shalat sunah yang tidak disunahkan pelaksannaannya secara berjamaah, di antaranya adalah sebagai berikut:

1.   Sunah rawatib

2.   Witir

3.   Dhuha

4.   Tahiyat masjid

5.   Istikharah

6.   Ihram

7.   Thawaf

8.   Wudhu

9.   Awwabin

10. Tasbih

11. Jenazah

12. Sunah muthlaq

Rawatib

Shalat Sunah rawatib adalah shalat yang dikerjakan menyertai shalat fardhu.

Rawatib terdapat pada beberapa tempat:

·   2 rakaat sebelum subuh

·   4 rakaat sebelum dzuhur dan Jumat

·   4 rakaat setelah Dzuhur dan Jumat

·   4 rakaat sebelum ashar

·   2 rakaat yang ringan sebelum maghrib

·   2 rakaat setelah maghrib

·   2 rakaat setelah isya

Dalam beberapa redaksi terdapat perbedaan para ulama dalam menentukan rawatib. Hal ini terjadi karena melihat dari sisi muakkad (kuatnya), bukan kesunahannya.

Keterangan

·   Waktu shalat rawatib qabliyah (sebelum shalat fardhu) adalah ketika masuk waktu shalat fardhu yang menyertainya. Sedangkan ba’adiyah (setelah shalat fardhu) yaitu setelah mengerjakan shalat fardhu.

·   Adapun habisnya waktu shalat rawatib adalah ketika keluar waktu shalat fardu, baik itu qabliyah ataupun ba’diyah. Dalam artian, qabliyah yang dikerjakan setelah shalat fardhu termasuk shalat tunai (bukan qadha)

·   Seandainya sunah yang memiliki waktu terlewatkan, seperti shalat rawatib, shalat hari raya, shalat Dhuha dan lain-lain, disunahkan untuk mengqadhanya.

Witir

Witir adalah shalat sunah yang dilakukan setelah mengerjakan shalat isya hingga terbit fajar.

Jumlah Rakaat Witir

Minimal rakaat witir adalah satu rakaat. Sedangkan maksimalnya 11 rakaat.

Seandainya seseorang melakukan witir melebihi dari satu rakaat, boleh memisahkan antara rakaat dengan salam. Dalam artian, boleh berniat serta melakukannya dengan dua rakaat dan semisalnya.

Orang yang melebihi dari satu rakaat, boleh dilakukan secara bersambung-sambung dengan satu tasyahud di rakaat terakhir atau dua tasyahud di dua rakaat terakhir.

Namun, memisahkan lebih utama daripada menyambung.

Ketentuan Witir

·   Sunah menjadikan shalat sunah witir sebagai akhir daripada shalat malam

·   Jika seandainya seseorang telah melakukan witir kemudian tahajud maka tidak perlu untuk mengulanginya

·   Witir disunahkan berjamaah jika dikerjakan setelah shalat tarawih secara berjamaah

·   Disunahkan qunut di akhir witir pada setengah yang akhir daripada bulan Ramadan dan disunahkan setelahnya untuk membaca:

الّلهمّ إنّا نستعينك ونستغفرك ونستهديك ونُؤْمِنُ بك ونتوكل عليك ونُثنِي عليك الخير كله نَشْكُرك ولا نكفرك ونخلع ونترك من يفجرك اللهم إيّاك نعبد ولك نُصلّي ونسجد وإليك نَسْعَى ونحفِدُ (أي نسرع) أرجو رحمتك ونخشى عذابك إنّ عذابك الجدَّ بالكفّار مُلحَقٌّ

"Ya Allah, kami mohon pertolongan, ampunan dan hidayah kepadamu. Kami beriman dan tawakal kepadamu dan kami tidak mengingkarimu. Kami cabut dan kami tinggalkan mereka yang kurang ajar kepadamu. Ya Allah, hanya engkau yang kami sembah dan hanya kepadamu kami shalat dan sujud. Hanya kepadamu kami menuju dan bersegera. Kami berharap rahmatmu dan kami takut azabmu. Sesungguhnya azabmu yang pedih menimpa orang yang kafir.”

Dhuha

Shalat dhuha adalah shalat sunah yang dilaksanakan pada waktu terangkatnya matahari seukuran tongkat hingga tergelincir.

Jumlah Rakaat Dhuha

Minimal shalat dhuha dilakukan dengan dua rakaat. adapun maksimalnya sebanyak 12 rakaat.

Namun yang lebih utama sebanyak 8 rakaat, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh imam Nawawi dalam kitab Tahqiq dan Majmu’ dan juga kebanyakan para ulama yang lain.

Keterangan

·   Disunahkan untuk salam dari setiap dua rakaat

·   Disunahkan membaca surah al-Syams dan al-Dhuha atau surah al-Kafirun dan al-Ikhlas

Tahiyat Masjid

Tahiyat masjid adalah shalat yang dilaksanakan ketika masuk masjid sebelum duduk.

Adapun jumlah rakaat shalat tahiyat masjid adalah sebanyak dua rakaat.

Keterangan

·   Shalat tahiyat masjid tercapai dengan melaksanakan shalat fardhu atau shalat sunah yang lain, baik itu menyertai dengan niat tahiyat ataupun tidak, karena tujuan shalat tahiyat masjid adalah adanya shalat sebelum duduk.

·   Shalat tahiyat masjid tidak tercapai dengan melaksanakan satu rakaat. Begitu juga dengan shalat jenazah, sujud tilawah dan sujud syukur.

·   Disunahkan melaksanakan shalat tahiyat masjid secara berulang-ulang dengan sebab berulang-ulang masuk.

Shalat yang Disunahkan Berjamaah

Adapun shalat sunah yang disunahkan berjamaah adalah sebagai berikut:

1. Shalat hari raya

2. Shalat gerhana

3. Shalat Istisqa` (minta hujan)

4. Tarawih

Shalat yang disunahkan berjamaah ini lebih utama daripada shalat yang tidak disunahkan berjamaah. Namun shalat rawatib lebih utama daripada shalat tarawih karena Nabi Muhammad SAW rutin mengerjakan rawatib sebagaimana yang dipahami daripada dalil-dalil.

 

Wallahu A’lam bi al-Shawab...

Semoga bermanfaat...

 

 

Sumber:

Fath al-Muin

Minhaj al-Thalibin

 

 

Posting Komentar