Jadilah orang pertama yang menerima update artikel terbaru dari kami!!!

Pernikahan Ideal dalam Islam: Konsep, Tujuan, dan Nilai-Nilai

Daftar Isi

Pernikahan Ideal dalam Islam: Konsep, Tujuan, dan Nilai-Nilai

Oleh: Tgk. Muhammad Khalidin, S.Ag (Sabang, Aceh)

Islam mengatur pernikahan dengan prinsip yang mulia, yang tidak hanya menyangkut kepentingan individu, tetapi juga bertujuan untuk membangun keluarga yang harmonis dan masyarakat yang sejahtera.

Pernikahan adalah moment yang sangat sakral, karena mengandung unsur tanggung jawab, komitmen, dan perjanjian yang kuat (mitsaqan ghaliza), yang berarti perjanjian yang tidak boleh dilanggar.

Pengertian Pernikahan

Pernikahan dalam Islam disebut nikah, yang berasal dari kata Arab yang diartikan dengan mengumpulkan atau menyatukan. Secara syariat, pernikahan didefinisikan sebagai akad yang sah antara seorang pria dan wali perempuan untuk hidup bersama sebagai pasangan suami istri sesuai dengan ketentuan syariat.

Konsep Pernikahan Ideal

Dalam Islam, pernikahan memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Bukan hanya sebagai ikatan fisik atau hubungan sosial, tetapi juga sebagai wujud ibadah kepada Allah SWT.

Agama Islam memandang pernikahan sebagai bentuk ibadah yang tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan biologis saja, tetapi juga sebagai sarana dalam meraih ridha Allah SWT.

Allah berfirman dalam Surah Ar-Rum ayat 21:

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”

Ayat ini menunjukkan bahwa pernikahan tidak hanya menyatukan dua insan dan keluarga, tetapi juga menanamkan rasa cinta dan kasih sayang yang menjadi dasar bagi hubungan yang kuat.

Tujuan Pernikahan Ideal

Pernikahan memiliki beberapa tujuan yang mulia. Di antaranya adalah:

1. Meraih ketenteraman, cinta dan kasih sayang

2. Melahirkan keturunan yang shaleh

3. Menjaga kehormatan dan menghindari maksiat

4. Membangun kehidupan sosial yang baik

Meraih Ketenteraman, Cinta dan Kasih Sayang 

Tujuan utama pernikahan dalam Islam adalah untuk membangun ketenteraman (sakinah), cinta (mawaddah), dan kasih sayang (rahmah) antara suami dan istri. Ketiga nilai ini menjadi pilar utama dalam hubungan pernikahan yang sehat dan ideal. Suami dan istri diharapkan dapat saling mendukung dan melengkapi, sehingga tercipta suasana keluarga yang harmonis.

Melahirkan Keturunan yang Shaleh

Pernikahan juga merupakan sarana untuk melanjutkan keturunan yang shaleh dan beriman. Islam menganjurkan umatnya untuk menikah dan melahirkan generasi yang bertakwa kepada Allah.

Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadits:

“Menikahlah dengan wanita yang penyayang dan subur, karena aku akan berbangga dengan jumlah umatku yang banyak pada hari kiamat nanti.” (HR. Abu Dawud). 

Melalui pernikahan, orang tua bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak mereka agar menjadi individu yang shaleh, yang berpegang teguh pada ajaran Islam.

Menjaga Kehormatan dan Menghindari Maksiat

Pernikahan merupakan sarana untuk menjaga kehormatan dan martabat seseorang, sekaligus melindungi diri dari perbuatan dosa seperti zina. Islam menekankan pentingnya menjaga kesucian diri, dan pernikahan adalah cara yang halal dan disyariatkan untuk memenuhi kebutuhan biologis dengan cara yang diridhai oleh Allah SWT. Dengan demikian, pernikahan membantu menjaga masyarakat dari perbuatan maksiat dan kerusakan moral.

Membangun Kehidupan Sosial yang Baik 

Pernikahan tidak hanya mengikat dua individu, tetapi juga dua keluarga besar. Hal ini menciptakan ikatan sosial yang lebih luas, memperkuat hubungan antar-keluarga, dan berkontribusi pada kesejahteraan sosial secara umum.

Pernikahan yang ideal akan melahirkan keluarga yang bahagia dan harmonis, yang pada akhirnya berperan dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera.

Nilai-Nilai Pernikahan Ideal

Pernikahan ideal adalah pernikahan yang dapat mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Untuk mencapai pernikahan yang ideal ini, ada beberapa nilai penting, yang merupakan prinsip-prinsip dasar yang harus dijaga dan diterapkan oleh pasangan suami istri dalam kehidupan rumah tangganya.

Di antara prinsip-prinsip dasar yang harus diwujudkan dalam rumah tangga adalah:

1. Keadilan dan tanggung jawab

2. Keterbukaan dan komunikasi yang baik

3. Kesabaran dan pengendalian diri

4. Saling menghargai dan mencintai

Keadilan dan Tanggung Jawab

Suami dan istri memiliki tanggung jawab masing-masing dalam rumah tangga. Suami sebagai pemimpin keluarga, bertanggung jawab untuk memberikan nafkah, baik fisik maupun spiritual, kepada keluarganya. Di sisi lain, Istri memiliki tanggung jawab dalam mendukung suami dan menjaga keharmonisan rumah tangga.

Namun, Islam menekankan pentingnya keadilan dalam pernikahan, di mana suami dan istri harus saling menghormati, mendukung, dan memenuhi hak dan kewajiban masing-masing.

Keterbukaan dan Komunikasi yang Baik

Komunikasi yang terbuka dan jujur adalah kunci dalam menjaga hubungan yang harmonis. Dalam Islam, suami dan istri dianjurkan untuk saling berbagi dan menyelesaikan masalah bersama-sama.

Al-Qur’an mengajarkan prinsip musyawarah dalam menyelesaikan masalah keluarga. Dengan saling mendengarkan dan menghargai pendapat satu sama lain, pasangan dapat mencapai solusi yang adil dan menghindari konflik yang berkepanjangan.

Kesabaran dan Pengendalian Diri

Dalam menjalani kehidupan pernikahan, tidak jarang pasangan dihadapkan pada berbagai tantangan dan ujian. Kesabaran dan pengendalian diri, menjadi kunci dalam mengatasi permasalahan rumah tangga.

Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang kuat bukanlah orang yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya saat marah.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Suami dan istri harus berusaha untuk menahan emosi dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, agar tidak merusak hubungan dan keharmonisan dalam rumah tangga.

Saling Menghargai dan Mencintai

Islam sangat menekankan pentingnya saling menghargai dan mencintai dalam pernikahan. Cinta dalam Islam bukan hanya dalam bentuk kasih sayang, tetapi juga dalam bentuk saling menjaga, memperhatikan, dan memberikan dukungan.

Nabi Muhammad SAW adalah contoh terbaik. Di mana, beliau memperlakukan istri-istrinya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Pernikahan yang ideal adalah pernikahan, di mana suami dan istri saling memperlakukan satu sama lain dengan penuh penghargaan dan kasih sayang.

Kesimpulan

Pernikahan yang ideal dalam Islam adalah pernikahan yang dibangun dengan landasan cinta, kasih sayang, tanggung jawab, dan ketaatan kepada Allah SWT. Dengan menerapkan prinsip-prinsip syariat, suami istri akan dapat mewujudkan keluarga yang harmonis, yang tidak hanya membawa kebahagiaan di dunia, tetapi juga membawa kebaikan di akhirat.

Tujuan pernikahan dalam Islam mencakup berbagai aspek, mulai dari menjaga kesucian diri, melanjutkan keturunan yang shaleh, hingga menciptakan ketenteraman dalam kehidupan sosial.

Dalam mencapai pernikahan yang ideal, penting bagi suami dan istri untuk menjaga nilai-nilai dasar, seperti keadilan, komunikasi yang baik, kesabaran, serta saling menghormati dan mencintai.

Dengan demikian, rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah akan tercipta, memberikan kontribusi positif, tidak hanya bagi keluarga itu sendiri, tetapi juga bagi masyarakat luas.

 

Wallahu A’lam bi al-Shawab…

Semoga bermanfaat…

 

Referensi:

Ihya` Ulum al-Din karya Imam al-Ghazali

 

*Penulis adalah founder kepoinhikmah.com. silakan berkunjung untuk menelisik hikmah dan kisah inspiratif yang menggugah spirit dalam beribadah.

Posting Komentar