Jadilah orang pertama yang menerima update artikel terbaru dari kami!!!

Kapan Peristiwa Nuzulul Qur’an itu Terjadi?

Daftar Isi

Kapan Peristiwa Nuzulul Qur’an itu Terjadi?

Nuzulul Qur’an adalah peristiwa penting dalam sejarah umat Islam yang menandai turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW. Nuzulul Qur’an merupakan momen penuh berkah yang selalu dirayakan dengan khidmat oleh umat Islam.

Namun, meskipun peristiwa ini diperingati setiap tahun, banyak yang masih bertanya-tanya tentang kapan sebenarnya Nuzulul Qur’an terjadi?

Hal ini berpijak dari berbagai pendapat dan perbedaan pandangan yang muncul, yang mengarah pada perbedaan waktunya. Nah, untuk memahami lebih lanjut mari simak penjelasan berikut.

Dalam kitab Al-Itqan fi Ulum Al-Qur’an (Cet. Dar Fikr, hal. 59), Imam Suyuthi menukil tulisan Ibnu Hajar dari kitab Fath al-Bari, di mana ada satu riwayat dari Ahmad dan Baihaqi bahwa Nabi bersabda:

أنزلت التوراة لست مضين من رمضان والإنجيل لثلاث عشرة خلت منه والزبور لثمان عشرة خلت منه والقرآن لأربع وعشرين خلت منه وفى رواية: وصحف إبراهيم لأول ليلة

“Taurat diturunkan pada 6 Ramadhan, Injil 13 Ramadhan, Zabur 18 Ramadhan, dan Al-Qur’an pada 24 Ramadhan. Dalam riwayat lain Suhuf Ibrahim pada awal Ramadhan.

Hadis tersebut sesuai dengan firman Allah SWT yang menjelaskan bahwa Al-Qur’an turun pada bulan Ramadhan:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ 

“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (Al-Baqarah [2]: 185)

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ 

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.” (Al-Qadr [97]: 1)

Dari dua ayat ini dapat dipahami bahwa kemungkinan lailatul qadar pada tahun itu bertepatan dengan malam diturunkan Al-Qur’an secara keseluruhan ke langit dunia. Kemudian, pada hari ke-24 diturunkan bagian awal surat Al-‘Alaq ke bumi.

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.” (Al-‘Alaq [96]: 1)

Lalu bagaimana dengan peringatan Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan, sebagaimana yang berlaku di Indonesia? 

Hal ini menarik untuk dikaji.

Dalam kitab Tarikh Tasyri’ Al-Islamiy karya Khudari Bik (Cet. Haramain, h. 6-7) disebutkan bahwa terjadi perbedaan pendapat tentang kapan persisnya nuzulul Quran. Ibnu Ishaq lebih condrong hal itu terjadi pada 17 Ramadhan. 

Hal ini berdasarkan pemahaman beliau dari isyarat dalam Al-Qur’an:

اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ 

“…(Demikian) jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Al-Anfal [8]: 41)

Maksud dengan bertemunya 2 pasukan adalah bertemunya kaum Muslimin dan kaum Musyrikin dalam perang Badar, yaitu hari jumat, 17 Ramadhan tahun ke-2 hijriah. Sedangkan hari Furqan adalah hari turunnya Al-Qur’an.

Keduanya (bertemunya 2 pasukan dan hari Furqan) memiliki sifat yang sama yaitu sama-sama berlangsung pada hari Jumat 17 Ramadhan meski tahunnya berbeda.

Pendapat ini juga merujuk kepada hadis yang diriwayatkan oleh Imam At-Thabari dalam tafsirnya dari Hasan bin Ali:

كانت ليلة الفرقان يوم التقى الجمعان لسبع عشرة من شهر رمضان

“Malam al-Furqan (malam diturunkannya Al-Qur’an) adalah bertepatan hari pertempuran dua golongan yaitu pada tanggal 17 Ramadhan.”

Syeikh Kudhari Bik sendiri mengutarakan bahwa beliau lebih condrong kepada pendapat ini.

Perbedaan pendapat ini sebenarnya tidaklah terlalu prinsipil. Sama seperti perayaan hari-hari bersejarah lainnya dalam Islam yang juga tidak lepas dari perbedaan pendapat mengenai kepastian waktunya.

Karena esensi dari perayaan munasabah seperti ini adalah untuk menggugah jiwa, menyentuh hati dan mengembalikan ingatan akan pentingnya kita sebagai kaum Muslimin untuk mengagungkan sesuatu yang dipandang istimewa dalam Islam.

Peringatan nuzulul quran sendiri dimaksudkan untuk mengingatkan kaum Muslimin akan besarnya kedudukan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup yang dengannya menyelamatkan kehidupan dunia dan akhirat.

Wallahu A’lam bi al-Shawab…

Semoga bermanfaat…


Dilansir dari postingan FB Tgk. Muhammad Iqbal, M.Ag (Dosen Ma’had Aly MUDI Mesjid Raya Samalanga)

Posting Komentar